KADER MUHAMMADIYAH DI KANCAH GLOBAL: MENGUATKAN JARINGAN DAN KONTRIBUSI

Kader Muhammadiyah di Kancah Global: Menguatkan Jaringan dan Kontribusi

Kader Muhammadiyah di Kancah Global: Menguatkan Jaringan dan Kontribusi

Blog Article

Pada 8 Maret 2025, sesi kedua Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H diadakan di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Acara ini menghadirkan Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., dan Dr. Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd., yang membahas peran kader Muhammadiyah dalam diaspora untuk kemakmuran bangsa. Kumparan.com


Dr. Diyah Puspitarini menjelaskan bahwa diaspora kader Muhammadiyah telah berlangsung sejak masa prakemerdekaan, dengan kader tersebar di berbagai bidang untuk membangun masyarakat. Ia mengidentifikasi empat tipe kader:






    1. Kader persyarikatan: aktif dalam struktur organisasi dan pengajian di tingkat ranting hingga daerah lain.




    2. Kader umat: berperan di kelompok masyarakat yang lebih luas.




    3. Kader bangsa: siap ditempatkan di berbagai lembaga nasional.




    4. Kader kemanusiaan universal: aktif dalam gerakan kemanusiaan global.





Prof. Hilman Latief menambahkan bahwa diaspora kader Muhammadiyah telah berkembang dari sekadar menuntut ilmu dan mencari kehidupan menjadi bagian dari pergerakan sosial, ekonomi, dan politik. Sejalan dengan tren diaspora masyarakat Indonesia sejak abad ke-20, terbentuklah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara sebagai pusat gerakan kader di luar negeri.


 Ia menekankan pentingnya kaderisasi agar setiap kader memahami nilai-nilai kemanusiaan dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Muhammadiyah didorong untuk mendorong kadernya berdiaspora di berbagai sektor, termasuk legislatif, eksekutif, yudikatif, pertahanan, serta jaringan global seperti bisnis, pendidikan, dan sosial. Kumparan.com

Ia menekankan bahwa diaspora kader Muhammadiyah harus selaras dengan visi kebangsaan dan nilai-nilai Islam berkemajuan, dengan empat aspek utama:






    1. Pengiriman dana ke tanah air.




    2. Penguatan jaringan (networking).




    3. Investasi bisnis.




    4. Penguasaan teknologi.





Dengan perencanaan dan strategi yang matang, Muhammadiyah diharapkan dapat memperluas pengaruhnya di tingkat nasional dan global, sambil menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Kumparan.com

Report this page